Senin, 31 Mei 2010

derita BILQIS

banyak penyakit yang tidak lazim sedang bermunculan di Indonesia. Contohnya saja manusia akar, manusia kawat, kaki gajah, sampai kegagalan ginjal yang disebut juga penyakit kuning.
Saya akan menceritakan tentang kisah bilqis yang mengalami kegagalan ginjal. Bilqis Anindya Passa merupakan anak yang mengidap penyakit Atresia Bilier. Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati.

Putri kelahiran 20 Agustus 2008 dari pasangan Dewi Farida dan Donny Ardianta Passa ini telah menderita Atresia Bilier sejak berusia dua minggu. Dan untuk mengatasi gangguan ini, Bilqis harus menjalani operasi pencangkokan hati dengan biaya yang diperkirakan mencapai satu miliar rupiah.
Gara-gara atresia bilier itu, kulit Bilqis yang semula putih kini hitam, matanya berwarna kuning, dan perutnya menggembung. Feses yang ia keluarkan berwarna putih seperti dempul.
Pada umur 50 hari prosedur kasai, yakni memotong saluran empedu, dijalani Bilqis. Tindakan medis ini ternyata tak banyak manfaatnya bagi Bilqis. Kondisi Bilqis kian buruk. Cangkok hati seharusnya dijalaninya beberapa bulan lalu.
Namun, apa daya, keluarga Bilqis tidak punya biaya untuk cangkok hati sebesar Rp 1 miliar. Biaya itu pun hanya untuk operasi, belum mencakup kebutuhan dana pascaoperasi. akhirnya dengan bantuan dari para donasi yang dikenal dengan “Koin Kehidupan untuk Bilqis” yang semula idenya dicetuskan oleh Dewi Farida sang ibu yang terinspirasi karena kasus prita saat itu.

Donasi untuk Bilqis mencapai Rp 900 juta. Jumlah ini melonjak drastis mengingat pada awal Januari saldo di rekening hanya Rp 9 juta. dengan kondisi yang demikian membuat orang tua Bilqis menjadi yakin akan kesembuhan anaknya.


Baru pada akhir-akhir menjelang operasi, Kementerian Kesehatan menyatakan akan membantu pembiayaan pemulihan kesehatan Bilqis. Sementara kasus Bilqis bukanlah yang pertama. akan tetapi masih banyak bayi-bayi pengidap Atresia Bilier lainnya yang membutuhkan dana untuk operasi cangkok hati. meskipun demikian pihak keluarga tidak mau menerima sumbangan dari Kementrian Kesehatan. hal ini karena mereka yang membutuhkan dana dengan kasus serupa akan sangat membutuhkannya.
Akhirnya Bilqis Anindya Passa di Operasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang.


Tapi akhirnya pada, Sabtu 10 April 2010 Bilqis Anindya Pasha seorang balita penderita penyakit kelainan hati atau yang disebut dengan Atresia Bilier sehingga memerlukan operasi cangkok hati telah meninggal dunia. Inalillahi Wa’ Inailaihi Rojiun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar