Senin, 31 Mei 2010

siaran tv TERMEHEKMEHEK

Sekarang ini banyak acara realityshow yang sedang tayang di pertelevisian indonesia. Contohnya saja Termehek mehek. Reality Show yang dimksudkan untuk pencarian orang sekarang sudah memasuki tahun kedua penayangannya. Acara yang di pandu mandala soji ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat yang cukup besar terbukti dengan pedapatan rating yang selalu tinggi. Tapi pada akhirnya banyak yang berangggapan bahwa realityshow ini merupakn rekaan yang target maupun clientnya merupakan bayaran dari kru trans tv.
logo termehek mehek

Saya akan menceritaka penggalan cerita acara termehek mehek yang saya tonton pada akhir mei yang saya tonton. Menceritakan tentang seorang anak yang dititipi kotak kayu berwarna coklat oleh kakeknya setelah kakeknya meninggal dunia. Orang tua anak itu dikabarkan sudah meninggal dunia. Kakeknya menyuruh anak itu mengantarkan kotak itu ke orang bernama rudi. Ternyata rudi itu ayah dari anak itu. Jadi kakeknya itu mempunyai maksud member kotak itu agar si anak bertemu dengan ayahnya.

derita BILQIS

banyak penyakit yang tidak lazim sedang bermunculan di Indonesia. Contohnya saja manusia akar, manusia kawat, kaki gajah, sampai kegagalan ginjal yang disebut juga penyakit kuning.
Saya akan menceritakan tentang kisah bilqis yang mengalami kegagalan ginjal. Bilqis Anindya Passa merupakan anak yang mengidap penyakit Atresia Bilier. Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati.

Putri kelahiran 20 Agustus 2008 dari pasangan Dewi Farida dan Donny Ardianta Passa ini telah menderita Atresia Bilier sejak berusia dua minggu. Dan untuk mengatasi gangguan ini, Bilqis harus menjalani operasi pencangkokan hati dengan biaya yang diperkirakan mencapai satu miliar rupiah.
Gara-gara atresia bilier itu, kulit Bilqis yang semula putih kini hitam, matanya berwarna kuning, dan perutnya menggembung. Feses yang ia keluarkan berwarna putih seperti dempul.
Pada umur 50 hari prosedur kasai, yakni memotong saluran empedu, dijalani Bilqis. Tindakan medis ini ternyata tak banyak manfaatnya bagi Bilqis. Kondisi Bilqis kian buruk. Cangkok hati seharusnya dijalaninya beberapa bulan lalu.
Namun, apa daya, keluarga Bilqis tidak punya biaya untuk cangkok hati sebesar Rp 1 miliar. Biaya itu pun hanya untuk operasi, belum mencakup kebutuhan dana pascaoperasi. akhirnya dengan bantuan dari para donasi yang dikenal dengan “Koin Kehidupan untuk Bilqis” yang semula idenya dicetuskan oleh Dewi Farida sang ibu yang terinspirasi karena kasus prita saat itu.

Donasi untuk Bilqis mencapai Rp 900 juta. Jumlah ini melonjak drastis mengingat pada awal Januari saldo di rekening hanya Rp 9 juta. dengan kondisi yang demikian membuat orang tua Bilqis menjadi yakin akan kesembuhan anaknya.


Baru pada akhir-akhir menjelang operasi, Kementerian Kesehatan menyatakan akan membantu pembiayaan pemulihan kesehatan Bilqis. Sementara kasus Bilqis bukanlah yang pertama. akan tetapi masih banyak bayi-bayi pengidap Atresia Bilier lainnya yang membutuhkan dana untuk operasi cangkok hati. meskipun demikian pihak keluarga tidak mau menerima sumbangan dari Kementrian Kesehatan. hal ini karena mereka yang membutuhkan dana dengan kasus serupa akan sangat membutuhkannya.
Akhirnya Bilqis Anindya Passa di Operasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang.


Tapi akhirnya pada, Sabtu 10 April 2010 Bilqis Anindya Pasha seorang balita penderita penyakit kelainan hati atau yang disebut dengan Atresia Bilier sehingga memerlukan operasi cangkok hati telah meninggal dunia. Inalillahi Wa’ Inailaihi Rojiun.

komentar SUSNO DUAJI

Susno Duadji. Belakangan nama Susno Duadji menjadi nama yang paling banyak diperbincangkan di berbagai media baik cetak maupun televisi. Siapakah sebenarnya sosok Susno Duadji dan kenapa dia menjadi sangat populer ?
Awal cerita ini ketika istilah Cicak dan Buaya; begitu populer di semua kalangan pada saat itu ketika Komjen Susno Duaji menjabat sebagai Kabareskrim Mabes Polri. Siapa Cicak? dan Siapa Buaya? ketika kini Susno tidak lagi menjadi Kabareskrim.
Semua berawal ketika Polri “dituding” melakukan “kriminalilsasi” terhadap KPK terkait kasus seperti Anggoro-Anggodo dan Century yang berbuntut penahanan dua pimpinan KPK, ketika itu Susno menjabat sebagai Kabareskrim, di DPR Susno bersumpah bahwa kasus tersebut “tidak ada rekayasa”. Cerita berlanjut sampai pada kebijakan presiden untuk menyelesaikan persoalan tersebut di luar pengadilan. Pimpinan KPK kembali ke dalam jabatan dan aktivitasnya.
Cerita bergulir sampai pada kasus Antasari Azhar sang Ketua KPK yang “terjerat” kasus kriminal. Dalam rangkaian persidangan kasus Antasari, Susno mengambil inisiatif sendiri dengan tanpa ijin Kapolri bersaksi yang dalam kesaksiannya tersebut mengatakan bahwa kasus Antasari merupakan “rekayasa” bahkan yang lebih parah lagi bahwa sebagai Kabareskrim (pada waktu penyidikan Antasari) Susno mengaku tidak dilibatkan.
Entah sebelum atau sesudah ini, Susno dilengserkan sebagai Kabareskrim dan semua fasilitasnya dicabut bahkan yang menjadi tanda tanya pada saat itu sampai harus melibatkan Densus 88. Susno kini Mantan Kabareskrim, Jendral Bintang Tiga aktif yang tidak memiliki Jabatan dan Kewenangan apapun bahkan menjadi “permainan” institusinya sendiri.
Kontroversi pernyataan Susno terus mencuat dan perseteruan Susno dengan Polri yang notabene adalah institusi yang telah membesarkan namanya semakin memanas. Sang Jenderal (bintang tiga) tersebut seolah “selebriti” yang sedang naik daun, simpati dan dukungan mengalilr dari berbagai kalangan. Hampir di setiap media, Susno gencar menyuarakan “kebusukan” penanganan kasus Antasari dan tanggapan muncul beragam. Begitulah, akhirnya kasus Antasari terkubur oleh waktu.
Ketika keadaan sudah agak tenang, semua terperangah ketika Susno mengeluarkan pernyataan bahwa terdapat rekayasa penaganan kasus Gayus Tambunan yang melibatkan petinggi di Mabes Polri. Setelah ramai diperdebatkan, akhirnya Polri membentuk Tim Khusus untuk menangani masalah tersebut. Susno gencar “membongkar” kasus tersebut bahkan sampai ke Satgas Pemberantasan Mafia Hukum dan Komisi III DPR. Satu persatu persoalan akhirnya terkuak, GT, SJ, Pengacara H, Kompol A, Bapak “Jaksa”, Bapak “Hakim” dan sederet nama lainnya.
Dari rangkaian penyidikan yang dilakukan Polri terhadap sekian tersangka dan penyidikan pembanding dari pelapor, akhirnya sampai pada kenyataan bahwa Sang Jenderal Harus diperiksa secara khusus oleh penyidik, setelah diwarnai ketidakhadiran pada panggilan pertama, Sang Jenderal akhirnya memenuhi panggilan Penyidik Independen mabes Polri.
Setelah melalui penyidikan yang melelahkan, Susno “disangka” menerima gratifikasi sebesar Rp. 500.000.000,- dari pengelola SAL berdasarkan keterangan Syahril Johan dan Pengacara Haposan. Susno menolak menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan menolak menandatangani Surat “Penangkapan”, Karena itu menurut Kadivhumas Mabes Polri, maka terhadap Komjen Susno Duaji “terpaksa” harus dilakukan penahanan. “Itu adalah prosedur tetap di Polri dan penahanan terhadap Komjen Susno Duaji murni demi penegakan hukum” demikian tegas Irjen Edward Aritonang.
Kini, Sang Jenderal Bintang Tiga telah mendekam di dalam sel tahanan. Sungguh mengenaskan. Sebagai orang awam, masyarakan banyak yang bingung dengan persoalan ini. Siapakah Komjen Susno Duaji yang sebenarnya? Beliau adalah Perwira Polisi yang pernah menjadi orang nomor 1 dalam penentu kebijakan di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, bahkan kasus yang kini diungkapnya justru terjadi pada saat dirinya menjabat sebagai Kabareskrim. Kalau demikian kenyataannya sangat wajar apabila muncul pertanyaan “Mungkinkah benar bahwa Komjen Susno Duaji terlilbat? dalam berbagai kasus yang dibongkarnya, yang notabene kasus tersebut dulu Komjen Susno sendiri yang menangani?”
Ataukah memang seperti yang pernah diungkapkan Komjen Susno Duaji ketika di persidangan Antasari bahwa beliau “dipaksa” harus bertanggung jawab terhadap sesuatu yang tidak diperbuatnya karena sebagai Kabareskrim dirinya tidak pernah dililbatkan dalam penanganan perkara.
Terlepas dari apakah Komjen Susno Duaji terlilbat atau tidak dalam perkara yang dibongkarnya, beliau adalah warga negara yang telah berani secara tegas melaporkan adanya praktek mafia hukum yang sepatutnya mendapatkan “perlakuan” yang selayaknya diterima.
Apapun kebingunan sebagaian besar masyarakat negeri ini terhadap persoalan ini tetap akan berjalan sampai terselesaikan oleh waktu dengan sendirinya. Hanya ketika dengan kejujuran profesi Mabes Polri mengungkapkan persoalan ini secara transparan tanpa ada rekayasa dan “skenario”, bangsa ini akan merasa sangat bangga.


Susno Duadji menjadi bahan perbincangan ketika dia dicopot dari jabatannya sebagai Kabareskrim, dan baru-baru ini menjadi bahan perbincangan dan perdebatan ketika dia memberikan kesaksian di pengadilan dengan memakai seragam dinas untuk memberikan kesaksian pada kasus mantan ketua KPK Antasari Azhar. Kesaksiannya yang meringankan Antazari Azhar tersebut mendapatkan respon dari berbagai pihak. Ada yang menyatakan kalau Susno Duadji ingin meneggakkan kebenaran dan membelot dari institusi yang selama ini menaunginya, yaitu POLRI. Tapi ada juga yang beranggapan bahwa Susno Duaji ingin menjadi pahlawan kesiangan karena kesaksiannya yang menurut beberapa kalangan sudah "terlambat". Ingin mencoba jadi "Dari Zero To Hero", ungkap salah seorang kritikus di televisi tentang ulah Susno Duaji ini.

Buntut kesaksian dari Susno Duadji ini, dia dan keluarganya mendapat SMS ancaman yang membuatnya sementara waktu tidak muncul ke publik. Berikut ini isi dari sms ancaman yang dikirimkan ke keluarga Susno Duaji :
ISI SMS ANCAMAN PADA SUSNO DUADJI






www.google.com

http://tozmedia.blogdetik.com/2010/05/12/perjalanan-kasus-susno-duaji-penuh-misteri/
Kelainan seksual adalah perilaku seksual manusia yang tidak normal. Termasuk dalam kelainan seksual, adalah abnormalitas dalam hal hubungan seksual, abnormalitas dalam hal dorongan seksual dan kelainan identitas seksual.


1. Kelainan dorongan seksual
Kelainan dorongan seksualitas artinya terdapat penyimpangan dorongan seksual yang dirasakan oleh seseorang, alias berbeda dengan norma moral masyarakat. Dulu, homoseksual merupakan penyimpangan seksual. Namun saat ini hal itu bukan lagi penyimpangan karena telah diterima sebagai gejala normal.
Nimpomania dan hipomania. Nimpomania adalah isilah untuk seseorang yang memiliki hasrat seksual sangat tinggi. Dorongan seksualnya selalu meletup-letup dan selalu ingin melakukan hubungan seksual, di mana saja dan kapan saja. Sebaliknya, hipomania adalah istilah untuk seseorang yang gairah seksualnya sangat rendah.
Nekrofilia. Nekrofilia adalah istilah untuk hasrat seksual yang terdapat pada laki-laki untuk melakukan hubungan seksual dengan mayat perempuan. Pada beberapa kasus, laki-laki penderita nekrofilia cukup memandangi mayat perempuan (biasanya sambil onani) untuk memperoleh kepuasan seksual. Namun demikian banyak kasus terjadi di mana penderita nekrofilia benar-benar melakukan kontak seksual dengan mayat perempuan, baik memasukkan penis ke dalam vagina mayat, maupun metode lainnya. Diyakini penderita nekrofilia cukup banyak, namun karena ketiadaan kesempatan, maka sangat jarang kasus nekrofilia terungkap. Penderita nekrofilia sangat menyukai pekerjaan yang terkait dengan mayat, seperti misalnya pembalsem jenazah, penjaga mayat, penggali kubur dan semacamnya.
Eksihibionisme. Kelainan ini hanya diderita laki-laki. Penderitanya memiliki dorongan untuk mempertontonkan alat kelaminnya pada perempuan. Kepuasan seksual diperoleh dengan mendengar teriakan atau melihat ekspresi kaget dari lawan jenis. Oleh karena itu biasanya mereka menunjukkan alat kelaminnya pada saat yang tak terduga dan mengejutkan.
Fetisisme. Penderitanya tertarik secara seksual pada pakaian, terutama pakaian dalam, baik celana dalam, rok dalam ataupun BH. Mereka kurang tertarik pada barang baru dan lebih tertarik pada barang yang masih dipakai. Oleh karena itu mereka biasanya menjadi pencuri pakaian dalam.
Transvetisme. Penderita kelainan ini baru bergairah jika menggunakan pakaian lawan jenis. Laki-laki penderita fetisisme akan memakai pakaian perempuan agar terangsang. Pada tahap lanjut, penderitanya akan merasa sangat cemas jika tidak memakai pakaian lawan jenis. Oleh sebab itu laki-laki penderitanya biasa memakai BH yang disembunyikan dalam baju berlapis.
Voyeurisme. Anda suka mengintip orang mandi? Maka mungkin Anda penderita kelainan voyeurisme. Penderita voyeurisme tertarik secara seksual alias hanya terangsang dengan melihat orang menanggalkan pakaian, baik saat mau mandi, mau tidur atau lainnya. Mereka juga terangsang melihat orang melakukan hubungan seksual, namun hanya jika dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Jika dilakukan terbuka justru tidak bisa terangsang.
2. Hubungan seksual menyimpang
Hubungan seksual menyimpang adalah hubungan seksual yang dilakukan terhadap objek-objek yang tidak normal dan diluar norma moral masyarakat. Termasuk hubungan seksual menyimpang adalah jika hubungan seksual dilakukan dengan cara-cara menyimpang.
Masokisme. Penderita masokisme terangsang secara seksual dan mampu mengalami orgasme jika disakiti. Dirinya akan minta dipukul, dicambuk atau lainnya yang menyakitkan agar bisa mencapai orgasme.
Sadisme. Berbalik dengan masokisme, penderita sadisme memperoleh kepuasan seksual diperoleh dengan cara menyakiti pasangan seksualnya pada saat akan berhubungan seksual. Adakalanya penderita sadistik memerlukan erangan kesakitan yang sangat, adakalanya hanya perlu penyiksaan ringan, dan adakalanya cukup dengan fantasi sadistik.
Incest. Incest adalah dorongan seksual yang dirasakan terhadap keluarga sedarah. Mereka tertarik secara seksual terhadap orang-orang dalam lingkaran keluarga. Ayah atau ibu tertarik anak, anak tertarik ayah atau ibu, dan anak tertarik saudara sedarah lainnya. Incest lebih bersifat moral. Artinya, bisa saja pelaku incest tertarik secara seksual pada orang lain.
Pedofilia. Penderita pedofilia memiliki kecenderungan untuk melakukan aktivitas seksual dengan anak-anak kecil. Biasanya digunakan standar umur di bawah 13 tahun dan penderitanya minimal 5 tahun lebih tua.
3. Kelainan identitas seksual
Kelainan identitas seksual adalah adanya keinginan untuk memiliki jenis kelamin yang berlawanan dengan kenyataan kelamin yang dimiliki. Perempuan ingin menjadi laki-laki. sebaliknya, laki-laki ingin menjadi perempuan. Penderitanya merasa terjebak dalam tubuh lawan jenis. Oleh sebab itu tidak jarang mereka merasa jijik dengan alat kelamin miliknya sendiri.


sumber : http://psikologi-online.com/

Sabtu, 29 Mei 2010

my lovely "CIANJUR" !!

Saya berasal dari Cianjur, Jawa Barat. Maka yang akan saya ceritakan disini tentang kebudayaan Sunda. Banya tarian yang indah berasal dari Jawa Barat, Makanan Khasnya, Alat Musik dan juga Lagu Daerah. Masyarakat sunda sendiri terkenal sebagai pribadi yang lembut, sopan santun , dan ramah.

Saya akan menceritakan tentang beberapa kesenian khas Jawa Barat


Wayang Golek adalah boneka kayu yang dimainkan berdasarkan karakter tertentu dalam suatu cerita pewayangan. Dimainkan oleh seorang Dalang, yang menguasai berbagai karakter maupun suara tokoh yang dimainkan. Wayang golek sangat digemari oleh masyarakat Sunda khususnya. Lazimnya wayang golek dipergelarkan pada malam hari sampai dini hari.



Tari Jaipong adalah pengembangan dan berakar dari Tarian Klasik "Ketuk Tilu". Sebagai tarian pergaulan, tari Jaipong telah berhasil dikembangkan oleh Seniman Sunda menjadi tarian yang memasyarakat dan sangat digemari oleh masyarakat Jawa Barat (khususnya), bahkan populer sampai di luar Jawa Barat.


Angklung adalah instrumen musik yang terbuat dari bambu, yang unik, enak didengar, menarik dan mudah untuk memainkannya. Selain dapat dimainkan untuk lagu instrumentalia, angklung juga dapat dipergunakan sebagai instrumen pengiring penyanyi.

Tari Ketuk Tilu. telah ada kira-kira di era 1809, dimana ketika dibuatnya Grote Pas Weg, tarian ketuk tilu telah dikenal oleh masyarakat luas di Jawa Barat. Sebagai tarian rakyat tradisonal, tari ketuk tilu memiliki tata rias dan busana khas. Sesuai namanya Tarian Ketuk Tilu berasal dari nama sebuah instrumen atau alat musik tradisonal yang disebut "ketuk" sejumlah 3 (tiga) buah. Sebagaimana musik pengiring tarian lainnya, instrumen ketuk tilu dimainkan secara gabungan dari berbagai alat musik atau instrumen musik tradisonal yang menciptakan harmoni lagu khas pengiring tarian maupun nyanyiannya.

Rampak Kendang Kendang adalah salah satu instrumen musik tradional yang dimainkan bersama-sama instrumen lainnya, sehingga dapat menciptakan musik yang harmonis.

Perkembangan selanjutnya, kendang tidak saja dimainkan dengan berbagai instrumen lainnya, tapi dimainkan secara tunggal dalam arti satu jenis instrumen musik, namun dimainkan dalam jumlah banyak dan menciptakan suatu irama tersendiri.